Ketika hanya malam
yang sanggup mengeja diamku,
selebihnya,
pagi hanya menyimpan semua mimpiku
dalam kebisuan yang lengang...
Sejatinya, pemahaman berproses dalam diam, ketika diri menilai sikap dan reaksi seseorang atas kata-kata maupun tindakanku. Dalam hal ini perlu kesinambungan antara hati dan pikiran.
Dalam diam tersirat keraguan, menimang segala aspek yang merujuk pada satu keputusan. Dan, keputusan mengambang di awang-awang bagai gugusan mega di lembayung senja yang perlahan menutup tirai kelam malam.
Ada kalanya aksaraku menjelma ikrar yang lain, tatkala ku takut ia menyerupa benang-benang ingatan yang tengah kurajut menjadi tautan rindu berjelaga, dalam termenung.
Rindu, yang tak semestinya dihadirkan...
Cukuplah sunyi ini mengintai sejauh pemahaman dalam diam.
~ Wil Twilite ~
reminder
2 hari yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar