Jumat, Januari 30, 2009

Hmm... Sherina...


Pagi ini, seperti biasa, menyaksikan acara music di SCTV – INBOX. Ada SHERINA nyanyi live disitu. Sherina, si anak kecil pemeran utama “Petualangan Sherina” yang sempet booming sekitar tahun 2001 (kalo ngga salah inget). Sebenernya sih, sejak pertama kali dia pernah muncul di salah satu acara infotainment beberapa waktu lalu, udah sempet mengamati her new performance yang beda banget sama sosok Sherina yang waktu masih kecil. Ngeliat penampilan dan gaya doi sekarang, kenapa keliatan kaya andro gitu yah… sempet iseng menduga-duga, apakah dia ‘itu’…? Abis gayanya cool model-model andro ke butchy sieh (*ngarep…?! mode on).




dasar L… ada yang ‘beda’ dikit aja maunya ‘nuduh’ dech…!!!
*peace buat de’ Sherina…
Jumat, Januari 23, 2009

....SMOKE....


kembali lagi pada kepulan asap
yang meracuni udara yang kuhirup
namun menjadi teman bagi kegalauan hatiku

dan aku tak dapat berhenti menjadikannya teman,
dalam diamku, dalam sepiku…

aku tidak merasakan asap itu adalah musuhku,
justru malah menemaniku membuang rasa jenuh
yang menyelimuti pikiranku…

asap itu mengepul, lalu terbang, hilang…
andai seperti itu juga masalahku berlalu…

kalau sudah terasa pahit di lidah,
aku mulai berhenti, dengan perasaan puas,
entah dari mana datangnya… (perasaan itu)

yang pasti aku tak bisa berhenti menjadikanmu teman,
walau ku tahu, kau bukan teman yang baik,
tapi kau selalu ada, selalu setia menemani…
setiap kali ingin ku buang penatku…

entah aku harus berterimakasih,
atau mencoba menjauhimu,
….smoke….


~ Wil Twilite ~
August 8th 2008
Selasa, Januari 20, 2009

....don't try to FIX me, I'm not BROKEN....


don’t try to fix me
I’M NOT BROKEN” ~ Evanescence

--------------

anyone can see the depth of my soul…?
when silence seems like wanna kill,
but you have no place to hide…or go…
you just…hope that someone can hear the voices
of your hungry heart…need a friend…
to share this hard situation…
why I’m getting weaker…and weaker…?
but I just wanna hide my fear from all people,
no one can understand about it…
and someday I’ll prove them that I’ll survive…
…so…don’t try to fix me…I’m not broken…


~ Wil Twilite ~
November 11th 2003
Rabu, Januari 14, 2009

My Office Hours


Starting from 6 am to an unpredictable time
Leaving my home left behind…
Leaving my personal life so far away… just like I don’t have my own…
Feel stressed very often…

Sometimes I wanna run and hide… to a place where I could have my own…
But when I hear another voices in a crowd, so many friends whisper on my ears,
“You are the lucky one… your life seems like nothing to worry…”
“You have so many interesting surrounding…”, etc… etc…
I just wanna find myself, coz I realize everytime I look at the mirror,
Seems like my reflection is just someone I didn’t recognize anymore
The mask which cover my face look like have so many characters inside
I don’t wanna feel like a stranger for myself, for people around me…

I think I just need more time to spend, for my family, for my beloved one, for my best friends in life, for all of my friends, and deep down… especially for myself… do I expect too much…???
But I know very well… I don’t wanna lose my job also… the pillar that I lean on for staying alive, for having any comfort things in life, for guarantee the future of mine and my family… for a better life I live in, as time goes by…
My Lord… Allah SWT… I surrender myself, my life… completely… in YOUR HANDS…


~ Wil Twilite ~
Selasa, Januari 13, 2009

pria-pria dalam bus


Pagi seperti biasa, naik bus kota menuju ke kantor. Wah kok busnya penuh banget sih, bĂȘte deh, terpaksa duduk di bangku tambahan di atas mesin alias di depan, sejajar dengan sopir bus nya, nasib oh nasib. Hujan dari subuh tadi belum juga berhenti, masih setia membasahi jalan, menemani perjalan di dalam bus kota. Kulihat hari ini banyak sekali penumpang pria dan sebagian besar mereka sudah duduk dengan nyamannya, ada yang sambil baca koran (heran aja kok ngga pusing, ya baca koran di dalam bus yang sedang jalan), ada yang sambil ngangguk-ngangguk ngga jelas dengan headset nempel abizt di kuping, ada yang bobo dengan pules bahkan kepalanya menyentuh pundak penumpang lain yang duduk disampingnya, yang udah menunjukkan ekspresi ngga rela disenderin (hihi… percuma aja kaleee… emang yang tidur bisa liat tampang loe…???).

Sampailah juga di satu perhentian di tengah-tengah tol dimana banyak terjadi proses pergantian penumpang alias ‘ganti shift’. Wadooohhh… banyaknya ibu-ibu yang naik, diantaranya menggendong anak kecil, yah kira-kira usia balita gitu deh. Tapi kok, anehnya pria-pria yang pada duduk itu ngga mau gantian ngasih tempat duduknya buat ibu-ibu yang baru naik ya…? Kupandang sekeliling, jumlah penumpang pria yang tertidur pulas mendadak lebih banyak dari sebelumnya. Apakah perhentian ini membawa aroma ngantuk bagi orang-orang itu ya…? Tapi kok, aku sama sekali tidak terkena efeknya, malah perasaan ngga tenang ngeliat salah seorang ibu muda yang anaknya udah nangis dalam gendongan sambil teriak-teriak “Maaaah, adek mau duduk, maaaah…”. Si ibu cuma bisa menjawab, “Sssstttt… adek, bus nya penuh, adek mama gendong aja ya…”.

Kasian aja ngeliat ibu muda itu, badannya kecil, harus menggendong anaknya selama dalam perjalanan dengan satu tangan dimana tangan yang lain harus berpegangan untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Aku aja kalo di posisi ibu itu belum tentu kuat meskipun aku merasa badanku lebih besar dibandingkan ibu itu. Sempat berandai-andai gimana rasanya kalau aku yang berada di posisi ibu itu, pasti aku sangat berharap ada seorang penumpang (kalo dilihat dari dominasi jenis kelamin sih, pria deh) yang bersedia memberikan tempat duduknya buat aku, jadi anak itu bisa aku pangku. Akhirnya, sekalipun aku sadar aku bukan pria, tapi sampai kapan mau menunggu sampai salah seorang penumpang pria dalam bus itu tergerak hatinya (lebih tepatnya bangun dari ‘tidur’ nya) untuk merelakan tempat duduknya bagi ibu muda itu.

Bu… kalo ibu mau duduk di atas mesin, biar saya berdiri aja. Kasian si adek nangis terus…”, tawarku. Mbak-mbak yang duduk di sebelahku sempat ngeliatin aku dengan tatapan heran entah kenapa. Mungkin dia wondering aja kali ‘Nih cewek baek amat. Yang cowok-cowok aja pada cuek’ (hehe… narsis.com). Naaahhh, pas aku beranjak berdiri dan si ibu udah siap-siap menggantikan posisiku, kakinya si adek nggak sengaja nendang kaki salah seorang penumpang cowok yang duduk di bangku barisan depan yang hmmmm… ‘terlihat’ tidur, tapi langsung terbangun merasakan gangguan tendangan tidak sengaja kaki kecil itu. Dengan (sok) malu-malu akhirnya dia berujar, “Bu, duduk sini aja, biar saya yang berdiri. Kasian kalo si Mbak ini yang ngalah, saya kan laki-laki”. Haaaahhh…??? Plis deh mas, kalo emang sampeyan dari tadi tidur gimana bisa sampenyan ‘ngeh’ kalo aku yang mau ngasih duduk. Iiiiihhhh cowok zaman sekarang, mau sok pahlawan malah makin keliatan egoisnya. Mungkin dia pikir cewek-cewek yang menyaksikan (secara yang duduk di bangku tambahan di atas mesin itu cewek semua) akan bersimpati kali ya sama dia, tapi… ngaca dulu deh mas… cewek-cewek itu udah keburu bersimpati duluan sama Wil, si andro yang baik hati dan tidak sombong. Dari tadi napa, Mas… jadi kan perhatian cewek-cewek yang duduk di depan ngga keburu bersimpati ke Wil… hehehe…


~ Wil Twilite ~