Rabu, Januari 22, 2014

you swim my secret oceans...


you're only just a dreamboat
sailing in my head...
you swim my secret oceans
of coral blue and red...

...but it's only when I sleep
see you in my dreams
you got me spinning round and round
turning upside-down...

-only when I sleep by the corrs-


Kamu sungguh seperti mimpi. Bila aku dermaga, maka kamu adalah salah satu kapal yang melintas diantara kabut putih mengaburkan jarak pandang ke samudera. Seperti... kapal hantu yang berlayar mengarungi lautan pikiranku, menyelami palung rahasia terdalam yang bahkan alam pun sungkan 'tuk sambangi. Terlalu dalam dan rumit. Terlalu berjelaga.

Namun kamu seperti mimpi. Terasa begitu dekat tiap kali ku terlelap. Aku melihatmu tersenyum, langkahmu anggun melantun gemulai menari mengitari poros tubuhku. Dalam pesonamu, aku tergugu. Kepalaku berputar terhipnotis irama magis tarianmu. Jiwaku melayang dalam buai batas antara alam nyata dan tak nyata.

Bahkan hampar bumi ini belumlah usai kujejaki. Seketika hadirmu menyelinap merasuki takdirku. Menggenggam liat-liat basah tanah di langkahku, membentuk sejengkal peta kehidupan tak terdefinisikan dalam makna harfiah. Membuat mimpiku terbata.

My Dear, you did 'that' to me, you swim my secrets oceans... :)


~ Wil Twilite ~





Senin, Januari 13, 2014

Aku rindu...

Aku rindu, suaramu nan mendayu di telingaku
Aku rindu, berbincang denganmu, dari yang penting hingga tak penting
Aku rindu kau manjakan, dan memanjakanmu di peraduan
Aku rindu, liuk tubuhmu dan pancaran matamu nan membakar gairahku

Bolehkan kurindu pada semua itu,
yang sesungguhnya setiap saat kau sajikan,
namun seolah ku tak kuasa menggapai...?

Pada waktu-waktu yang terus menghitung,
sesungguhnya kutakut kehilangan masa,
sedang kau tersenyum di ujung pandang,
setia menanti...

Aku rindu merayumu,
melucuti waktu,
telanjang diantara kebebasan menjadi diriku,
dalam hangat dekapmu...

Aku rindu baumu, senyummu, desah tertahan tawamu yang khas menggelitik daun telingaku
Aku rindu manjamu, kesalmu, marahmu, kelakarmu hingga kepenatan yang kau tumpahkan dibahuku...

Aku rinduuuu.... Adel.....
Dalam retaknya cangkang yang membatasi tubuhku ini,
segenap hati, pikiran dan jiwaku melayang menujumu...

Rasakanlah aku,
rasakan desah nafasku, detak jantungku, dan denyut otakku
di lintasan semesta dimana nafasmu berhembus, dimana jantungmu berdentum, dan dimana ide-ide brilianmu bersarang, disanalah aku ada...

Ragaku tersiksa dalam jeruji,
diantara samudera yang membentang...

Aku rindu,
yang membawa separuh nafas melaju ke tempatmu,
sujudku luruh ke tanah, Adel...
syukurku kita masih berada dibawah langit yang sama


~ Wil Twilite ~



Sabtu, Januari 04, 2014

menjadilah hujan

rentan pelukmu nyaris terlepas
meretas senja bertumpu pada sayu mata
malas beranjak, pun bertahan
lengkung mendung menggaris di keningmu
menjadilah hujan,
bila itu buatmu terbebas dari sedu

dear you,
by Muammar Emka