Kamis, Juni 16, 2016

Puisiku

Aku suka berpuisi,
disaat aku tengah jatuh cinta
dan disaat patah hati

Dua musim yang menggelorakan
dan menghempaskan rasa

Penaku mengalun


~ Wil Twilite ~

waktu, menghitung

Aku tak menghitung
dedaunan jatuh di musim gugur,
atau menghitung detak waktu...

Aku lebih menyukai
menghitung irama debaran jantungmu,
dipelukku...


~ Wil Twilite ~
Rabu, Juni 15, 2016

mengerak, rindu

Spring

Kepada yang terkasih,
ini rindu yang tak tereja kata,
tak terlukis masa..

Tersemat kuat mengerak,
hingga sulit kulepaskan..


Autumn

Kata dan masa memiliki batas,
namun semat rindu yang mengerak
bagai dikekalkan waktu..

Teruraikan di perjumpaan syahdu..


~ Wil Twilite ~
Minggu, Juni 12, 2016

if you love me...

Menyukai saya,
mungkin ada batasannya..
Tapi kalau sudah mencintai saya,
kamu mesti sanggup
melampaui semua batasan
yang ada..


~ Wil Twilite ~
Sabtu, Juni 11, 2016

love me this way...

You may not be her first, her last, or her only.
She loved before she may love again.
But if she loves you now, what else matters...?

She's not perfect - you aren't either,
and the two of you may never be perfect together.
But if she can make you laugh,
cause you to think twice,
and admit to being human and making mistakes,
hold onto her and give her the most you can.

She may not be thinking about you
every second of the day,
but she will give you a part of her
that she knows you can break - her heart.

So don't hurt her, don't change her,
don't analyze and don't expect more
than she can give...

Smile when she makes you happy,
let her know when she makes you mad,
and miss her when she's not there...


Bob Marley

Senin, Juni 06, 2016

lelap, rindu

hanya ada malam yang semakin larut
dalam irama yang hening
kuselimuti kamu yang terlelap
dengan kehangatan rindu


~ Wil Twilite ~
Minggu, Juni 05, 2016

with you

senja tersenyum
pada jarak ribuan mil
dan samudera yang membentang
kebersamaan telah mengisi relung hati
dalam debar yang menghangatkan jiwa


~ Wil Twilite ~
Kamis, Juni 02, 2016

Menunggu

Malam menoleh sejenak pada senja yang berlalu
Semestinya tak perlu
Sebab senja hanya satu jeda pergantian waktu
Ketika mentari ke peraduan


~ Wil Twilite ~
Rabu, Juni 01, 2016

My #HujanBulanJuni

Ketika setiap orang merayakan 1 Juni-nya masing-masing,
aku hanya duduk termenung
ditemani secangkir teh dan bulir kenangan di ingatan,
tentang #HujanBulanJuni

Pada tiap halamannya
menyisipkan kisah sedih dan rintik air mata
jutaan insan yang hendak disembunyikan
di balik rinai hujan...

Insan kerap sembunyikan tangis,
hanya karena enggan terlihat lemah dan rapuh.
Bukankah air mata itu indah...?
Mengalir dari kedalaman rasa...

Mungkin, sebab itulah hujan selalu dirindukan.
Sebagai peneduh rasa, sebagai pengingat kita
akan air mata yang pernah jatuh, sebagai...

Dan rindu pun luruh ke bumi bersama hujan,
anggaplah usai seluruh perbincangan
yang tertunda, entah sampai kapan...
sebab kata hanyalah hampa...

Kata-kata tidak semurni hujan
yang derasnya meluruhkan rasa.
Maka bila rasa itu sungguh ada,
tidak perlu banyak berkata-kata...

Datanglah sebagai hujan yang nyata...


~ Wil Twilite ~