Sabtu, Juli 20, 2013

#Rindu dan #LDR


Senja berlalu, turun menjemput sang malam, ketika aku tengah dalam perjalanan menuju bandara kotaku. Jemariku tergetar menggenggam secarik kertas bertuliskan namaku, dan kotamu. Rasanya tak percaya, secepat ini hatiku melajukan rindu yang bertalu, 'tuk bersegera menemuimu. Can't hardly wait. Burung besi, antarkan aku ke sana, ya...

Long Distance Relationship (LDR) adalah ketika rindu menjadi candu, namun semanis madu... Dan aku tak pernah bermimpi, akan mengalami yang namanya LDR. Dulu aku anti-LDR, karena kuanggap LDR itu hanyalah suatu bentuk hubungan yang menyiksa diri. Kekasih jauh, mau ketemu aja susah. Ngapain, sih...? Kini kurasakan juga, betapa rindunya begitu mengangkasa raya seperti ini... #LazuardiRasa

Pernah kubaca di twit-mu, "Pacaran jarak jauh, meskipun banyak rindu, setidaknya kamu lebih tahu, cinta tak melulu bertemu dan bertatap... ".

------------------------------

Tiba di kotamu, malam 'tlah larut. Sejenak kuamati sekeliling, kuhirup nyamannya udara di tanah kelahiranmu, sambil menunggu. Nada suaramu begitu panik saat ku telepon, "Apa...?! Kamu sudah sampai...? Cepat sekali... Tunggu aku 10 menit lagi, ya, Sayang...".

"Maaf membuatmu menunggu, perkiraanku pesawatnya tidak secepat ini...", ujarmu sesaat setelah aku menutup pintu mobilmu. "Mungkin pilotnya tahu kalau ada salah seorang penumpang yang udah kangen berat sama kekasihnya, jadi take off-nya semacam dimajukan 5 menit...", jawabku menggodamu. "Ah, kamu, bisa aja...", ujarmu tersipu.

"Sebelum ke hotel, kita dinner dulu ya, kamu pasti lapar... Semoga kamu suka restoran ini, salah satu yang terbaik dan selalu ramai, ngga kalah deh sama kafe-kafe di Jakarta...". Dan aku pun menyukai resto pilihanmu itu. "Hmmm, Dear, ini benar kita sedang di kotamu, ya...? Koq aku berasa seperti sedang di Kemang, gitu... Keren banget tempat ini, makasih, yaa...". Kamu pun tersenyum bangga.

"Kamu pasti akan suka kamar hotelnya. Aku pilihkan hotel terbaik di kota ini, karena kamu tamu istimewaku, dan view terbaik... aku khawatir kamu betah dan ngga kepingin pulang lagi...", ujarmu dengan kerlingan menggoda. Dan sekali lagi aku setuju, this must be the best view of your city, amazing...! Aku merasa kagum dan teramat sangat tersanjung. Semua kau persiapkan dengan sempurna untuk menyambut kedatanganku.

"Gimana view-nya, Yang, suka, kan...? View nomer satu di sini, loh...", ujarmu bangga. Aku terdiam sejenak, "Hmmm, nomer dua, lah...", jawabku santai. "Apa...?!", matamu membelalak kaget. Aku tersenyum, mendekatimu sambil kedua tanganku merangkum wajahmu, "Di kota ini, bagi aku, pemandangan nomer satunya itu, kamu...". Wajahmu pun merona.

------------------------------

Kebersamaan denganmu sungguh berarti. Aku menikmati setiap detik yang berjalan, diantara binar indah matamu, hangat senyumanmu, kesantunanmu, dan caramu memanjakanku membuatku merasa sangat istimewa. You treat me like a queen...

Ketika saatnya tiba untuk meninggalkan kotamu, langkahku pun rasanya enggan beranjak... Kenyamanan di sisimu membuatku ingin tinggal lebih lama... Membayangkan jarak kedua kota kita yang membentang, aku merasa bersyukur adanya burung besi yang mempersingkat jarak, thanks to Orville and Wilbur Wright... Luar biasa LDR ini, ngapel aja harus naik burung besi, ya, Dear... :)

Sejauh ini, aku merasakan kenyamanan yang menenteramkan, bersamamu... Apa yang kubutuhkan, ada pada dirimu... Aku akan tetap di sini, menjalani LDR yang apabila diibaratkan bentang langit, maka sejuta rindu adalah gugusan bintang yang menguntai rasi-rasi indah penghias kelamnya...

You're all that I need, then I'll be going nowhere... You'll be my very cozy home... The queen of my castle of heart...

teruntuk kekasih hati
yang teristimewa, Adelia Winter


~ Wil Twilite ~



4 komentar:

Unknown mengatakan...

tulisannya cantik will.. Aku tersanjung.. :D

Wil Twilite mengatakan...

Tulisan ini menjadi cantik karena tentangmu, Sayang... Kecantikan yang sesungguhnya itu ada dalam dirimu, pribadimu, yang mampu luluhkan hatiku... :)

rafilus_olenka mengatakan...

dan, aku malah membayangkan wajah tersipunya adel :)) uupss

Wil Twilite mengatakan...

Hai Raf, senang kamu mampir... Thanks ya udah komen... :)

Adel kalo tersipu tuh langsung diem gitu, loh... hihihi...

Nice blog of yours anyway, aku link yaa... ^^