Selasa, April 19, 2011

You (were) my everything...


You're my everything,
the sun that shines above you
makes the blue bird sing,
the stars that twinkle way up in the sky
tell me I'm in love
...”
(You're my everything, Santa Esmeralda)

Yes, I’m in love. Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Entah sudah berapa ratus juta atau bahkan milyaran, hingga trilyunan lagu tentang cinta yang pernah ada di muka bumi dari masa ke masa. Dan kenyataan pahit bahwa orang yang paling jenius, atau bahkan paling sakti sekalipun, dapat berubah menjadi bodoh seketika karena cinta. Seolah ada molekul-molekul atau partikel-partikel tak kasat mata yang menyumbat akal sehat mereka, seketika...

You're my everything,
and nothing really matters
but the love you bring
...”
(You're my everything, Santa Esmeralda)

Segala sesuatu yang sebelumnya penting dan berharga milik sang pecinta itu, bisa ditinggalkannya begitu saja demi sang pujaan hati. Seolah di muka bumi ini (baca: dihadapan matanya) tak lagi diindahkan pemandangan lainnya selain sang pujaan hati semata. Skala prioritas hidupnya pun bisa menjadi kacau dengan menempatkan sang pujaan hati pada urutan yang paling atas, bahkan diatas dirinya sendiri. Ironis. Ya, cinta memang ironis. Memiliki kadar bius tingkat tinggi, bahkan dapat mematikan jika over dosis.

You're my everything,
forever and the day I need you
close to me
...”
(You're my everything, Santa Esmeralda)

Waktu 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, bahkan 30 hari dalam sebulan, rasanya tak mencukupi. Karena setiap detik yang dihabiskan bersama sang pujaan hati selalu terasa kurang. Jika boleh, setiap detik sang pecinta harus nempel terus bak kembar dempet dengan sang pujaan hati. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, selamanya, tak terpisahkan...

Heeeyyy, WAKE UP.....!!!

Bagaimana dengan keluargamu, pekerjaanmu, sahabat-sahabatmu, dan lingkungan sosialmu...?! Bagaimana dengan DIRIMU SENDIRI yang tak luput kau abaikan...?!

CINTA memang merupakan suatu anugerah yang indah dan memabukkan. Tapi CINTA tak seharusnya menghilangkan jati dirimu yang sesungguhnya. CINTA semestinya akan menjadi lebih indah dan bermakna ketika ia dapat disinergikan dengan DIRIMU, keluargamu, pekerjaanmu, sahabat-sahabatmu, dan lingkungan sosialmu.

CINTA SEJATI seyogyanya melengkapi segala yang telah kau miliki. Dan bukan CINTA SEJATI namanya, ketika hadirnya justru membuatmu kehilangan segala yang telah kau miliki sebelum ia datang dan masuk dalam kehidupanmu.

Seseorang tak pernah menjadi lebih berharga dari DIRIMU SENDIRI, ketika dengan hadirnya kau tak lagi menjadi SIAPAPUN. Sejatinya, CINTA menambahkan esensi atas dirimu dan bukannya menyerap esensi dirimu yang sejati.

Never make SOMEONE as your EVERYTHING, because when she’s gone, you’ll have NOTHING...” ~ Anonymous


- Wil Twilite -

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Sepakaatt....!

*sing: jatuh cinta berjuta rasanya...

kalo cinta aja ga pake jatuh bisa ga yak?! ;p


~alien is in the house~

Wil Twilite mengatakan...

@ Alien : ngga enak ah klo cinta tanpa jatuh, rasanya datar ;p

*sotoy mode: on*