Ketika setiap orang merayakan 1 Juni-nya masing-masing,
aku hanya duduk termenung
ditemani secangkir teh dan bulir kenangan di ingatan,
tentang #HujanBulanJuni
Pada tiap halamannya
menyisipkan kisah sedih dan rintik air mata
jutaan insan yang hendak disembunyikan
di balik rinai hujan...
Insan kerap sembunyikan tangis,
hanya karena enggan terlihat lemah dan rapuh.
Bukankah air mata itu indah...?
Mengalir dari kedalaman rasa...
Mungkin, sebab itulah hujan selalu dirindukan.
Sebagai peneduh rasa, sebagai pengingat kita
akan air mata yang pernah jatuh, sebagai...
Dan rindu pun luruh ke bumi bersama hujan,
anggaplah usai seluruh perbincangan
yang tertunda, entah sampai kapan...
sebab kata hanyalah hampa...
Kata-kata tidak semurni hujan
yang derasnya meluruhkan rasa.
Maka bila rasa itu sungguh ada,
tidak perlu banyak berkata-kata...
Datanglah sebagai hujan yang nyata...
~ Wil Twilite ~