Ini sepenggal kisah penyesalanku. Lebih tepatnya dikarenakan
ketidakpekaanku terhadap beberapa wanita yang pernah mendekatiku. Dengan mereka yang sudah
flirting, even dating, terus berlalu begitu saja. Lost contact, kemudian hanya
menjadi sepenggal kisah saja di hidupku.
Kenapa aku harus menyesalinya...? Lebih tepatnya yang aku sesalkan disini adalah terputusnya jalinan silaturahmi dengan mereka, dan berlalu begitu saja. Hal ini kerap terjadi setiap kali
aku pada akhirnya memiliki partner. My ex-partners semuanya posesif dan pencemburu. Bila aku tengah terikat dalam suatu hubungan, seolah aku harus “berhenti berteman” dengan wanita lainnya.
Huft. Bahkan my last ex-partners memaksaku menghapus semua kisah dengan para ex-partners lainnya yang mewarnai blog-ku. Alhasil blog-ku hanya tersisa tentang
dia, disamping tulisan-tulisanku yang sifatnya umum. Miris juga ternyata
setelah hubungan kami berubah bentuk, aku kehilangan track-record-ku
sendiri. Hahaha. Padahal terkadang kisah masa lalu itu bisa jadi hiburan untuk dibaca kembali. Tapi ya sudahlah. Nasi telah menjadi bubur. Mungkin semua
itu memang sudah semestinya dilupakan.
Untuk saat ini, aku sudah tidak lagi berminat untuk menjalin hubungan istimewa
dengan wanita. Ya, niatnya sih begitu. Dan semoga ngga akan ada lagi wanita
yang datang menggodaku dengan sejuta pesonanya yang memikat. Eh, apa sih...?!
Serius, I am an XL right now. No more that kind of relationship.
Bahkan sempat terfikir mau buat komunitas kecil bareng sama para XL lainnya.
Tapi ternyata para XL itu serius udah ngga mau lagi terkait dengan unsur
per-L-an. Huft. Tarik nafas lagi, deh. Anyway kalo ada yang berminat, let me
know, ya.
Sekalipun aku udah XL, aku masih terbuka untuk berteman dengan para L.
Justru aku ingin membuktikan bahwa dalam dunia L ini setidaknya masih ada
bentuk pertemanan murni yang ngga ujung-ujungnya flirting dan kemudian
berlanjut ke tingkat selanjutnya. Ada, kan...? Ada, kok. Yes. Nanya sendiri, jawab
sendiri.
Masalahnya, so far aku belum menemukan ketulusan itu. Ketulusan untuk
murni berteman tanpa syarat dan ketentuan berlaku, dalam dunia L. Sebagian ujung-ujungnya jadi naksir sama aku, dan sebagian menganggap aku semacam punya maksud dan tujuan tertentu terhadap mereka. Ya
sudahlah. Toh pertemanan yang sejati itu tak pernah terlahir lewat atau dengan
paksaan.
Dan melalui tulisan ini, yang mana aku berharap masih ada yang
kebetulan lewat dan membacanya, aku ingin mengulurkan tali pertemanan dengan
kalian. Insya Allah setulus hati dan tanpa embel-embel apapun. Kita masih bisa
saling bercerita, membagi pengalaman dan juga berbincang hangat dari hati ke
hati. As a friend, of course.
So, do anyone who read this wanna be my friend...? Please drop a
comment or email me twilite.secret@gmail.com
Thank you for blogwalking me.
~ Wil Twilite ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar