Salah satu "daya tarik" film ini adalah produsernya, Christopher Nolan, yang sukses dengan trilogi Batman (The Dark Knight), dan Inception yang membawa kita larut dalam gulir paradoks dunia mimpi dan dunia nyata.
Menurutku, Man of Steel
menawarkan setting yang futuristik. Planet Krypton dan peradabannya menjadi serba canggih, sudah tidak lagi bersetting “kristal es” seperti pada sekuel-sekuel
terdahulu.
Alur ceritanya agak membosankan. Aku merasa “sekedar” dibawa flashback pada
kisah Jor-El dan Lara Lor-Van dalam upaya menyelamatkan Kal-El sebagai generasi
terakhir Krypton sebelum kehancurannya. So-so, lah.
Kal-El merupakan bayi
istimewa yang dilahirkan langsung dari rahim ibunya, dimana Krypton sudah
menerapkan program bayi yang “diciptakan” sesuai kebutuhan planet. Kal-El
dipersiapkan oleh Jor-El untuk menentukan takdirnya sendiri kelak. “Goodbye, my
son... Our hopes and dreams travel with you...”, ujarnya sebelum melepaskan
Kal-El ke bumi.
Kal-El yang ditemukan dan diadopsi oleh pasangan Martha dan
Jonathan Kent diberi nama Clark. Memiliki kekuatan tubuh dan panca indera
diatas manusia normal yang membuat Clark kecil sangat terganggu dalam masa
pertumbuhannya. Kemampuan audio-visualnya yang super, meresahkannya. Ia merasa
“berbeda”. “The world’s too big, Mom...”, ujarnya. “Then make it small. Focus
on my voice. Pretend it’s an island out in the ocean. Can you see it...?", ujar
Martha Kent lembut. “I see it...”, jawab Clark.
Clark dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh pasangan Kent. Namun
segala “kelebihan” yang dimilikinya justru membuatnya rentan secara emosi. “I
have so many questions. Where do I come from...?”, ujarnya pada Jonathan, suatu
ketika. “People are afraid of what they don’t understand. You’re not just
anyone. One day, you’re going to have to make a choice. You have to decide what
kind of man you want to grow up to be, Clark. Whoever that man is, he’s going
to change the world”, jawab ayahnya.
Beberapa kali Clark kecil “terpaksa” mempergunakan kekuatan
supernya untuk menolong orang dalam ancaman maut. Ayahnya senantiasa
mengingatkan, “You have to keep this side of yourself as a secret”. Clark kecil
menjawab, “What was I supposed to do...? Let them die...?”. “Maybe...”, jawab
Jonathan ragu. Hingga akhirnya musibah twister merenggut nyawa Jonathan
dihadapan Clark dan Martha. Clark sangat terpukul karena terpaksa harus
membiarkan peristiwa itu terjadi tanpa diizinkan untuk menolong oleh Jonathan.
“My father believed that if the world found out who I really was,
they’d reject me... out of fear. He was convinced that the world wasn’t ready.
What do you think...?”, tanya Clark pada Lois Lane di hadapan makam Jonathan,
ketika Lois tengah dalam perjalanan menelusuri identitas Clark setelah
pertemuan singkat mereka pertama kali di Fortress of Solitude, suatu tempat di
tambang minyak lepas pantai yang menyimpan misteri asal-usul planet kelahiran
Clark. “How do you find someone who has spent a lifetime covering his track...?
For some, he was a guardian angel. To others, a ghost who never quite fit in.”,
ujarnya.
Aku tidak akan menuliskan lebih jauh tentang alur film ini, karena akan lebih seru bila menyaksikannya sendiri. Sesuai judulnya, aku hanya hendak menggarisbawahi #quotes yang menarik, setidaknya bagi diriku sendiri. Menarik bagiku artinya #quotes tersebut dapat dijadikan sebagai bahan renungan atau sekedar pembelajaran yang melintas pada satu momen perjalanan hidup.
Bagaimana dengan akting Henry Cavill (Clark Kent) dan Amy Adams (Lois Lane)...? Hmmm... Cavill secara fisik sangat pas memainkan peran Clark/Superman, dia punya tubuh atletis, wajah tampan, tatapan mata dan dagu belah yang "Superman banget". Sedangkan Adams menurutku kurang seksi sebagai Lois Lane, bahasa tubuh dan sorot matanya kurang menjiwai karakter Lois yang selama ini melekat dibenakku. Jauh, lah, bila dibandingkan "the best Lois Lane ever" versi aku, yaitu Teri Hatcher. Dan lagi, chemistry antara Cavill dan Adams kurang dapet. Well, intinya belum ada versi Superman yang lebih menakjubkan dari "Lois & Clark: The New Adventure of Superman" versi Dean Cain dan Teri Hatcher, yang pernah aku tuliskan juga disini .
Sekian dan terima kasih.
~ Wil Twilite ~
Bagaimana dengan akting Henry Cavill (Clark Kent) dan Amy Adams (Lois Lane)...? Hmmm... Cavill secara fisik sangat pas memainkan peran Clark/Superman, dia punya tubuh atletis, wajah tampan, tatapan mata dan dagu belah yang "Superman banget". Sedangkan Adams menurutku kurang seksi sebagai Lois Lane, bahasa tubuh dan sorot matanya kurang menjiwai karakter Lois yang selama ini melekat dibenakku. Jauh, lah, bila dibandingkan "the best Lois Lane ever" versi aku, yaitu Teri Hatcher. Dan lagi, chemistry antara Cavill dan Adams kurang dapet. Well, intinya belum ada versi Superman yang lebih menakjubkan dari "Lois & Clark: The New Adventure of Superman" versi Dean Cain dan Teri Hatcher, yang pernah aku tuliskan juga disini .
Sekian dan terima kasih.
~ Wil Twilite ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar