Senja temaram.
Mencoba 'tuk tidak limbung melangkah
sambil menguraikan makna yang bias,
seperti pudar perlahan cahya mentari.
Tatkala hati mulai merangkum makna kehadiran yang sesungguhnya,
aku pun menutup pintu pikiran,
kubiarkan semua mengalir dan bermuara,
cukup di hati saja...
Kali ini 'kan kubenamkan 1000 tanya yang menghimpit di dada.
Biarlah hampa.
Sejenak ku ingin bebaskan gejolak rasa dengan memberi 1000 sayap.
Menarilah dengan indah, dan kepakkan sayapmu.
Sejenak ku 'kan menepi.
Memandangi kilaumu dari satu sudut tersembunyi.
Jendela yang terbuka, dan pemandangan kilas balik.
Aku dalam balutan waktu yang menyerupai kanvas bertekstur kasar.
Untai aksaramu kini sudah tak lagi mampu menyentuh ke dasar kalbuku.
Sebab kuhalau dengan tirai yang menembus batas.
Dan,
dimanakah tempat 'tuk menimbun asa hampa nan kian memasir...?
Mungkin, di gurun.
~ Wil Twilite ~
1 komentar:
^_^
Posting Komentar