Kepak
SAYAP ILUSI di bahuku kian terasa melelahkanku. Tak ayal aku pun mencari cara terbaik untuk melepaskannya, dengan tanpa meninggalkan
BEKAS LUKA disana.
SAYAP yang dulu kokoh, kini kian rapuh dan tak bertenaga. Mungkin sebab ku juga telah lelah berkepak di
DUNIA yang
TAK TERJELAJAHI. Dunia yang penuh
MIMPI, bertabur
PERI-PERI KHAYALAN bersayap mungil indah berkepak.
RINDU aku akan
BUMI, tanah kelahiranku. Rindu akan
KODRATKU sebagai
MANUSIA PENGHUNI BUMI, yang memang
terlahir TAK BERSAYAP.
Ingatanku pun menerawang jauh pada malam penuh bintang, ketika kubisikkan satu doa yang terkabulkan, "
Tuhan, berikan aku sepasang sayap untuk menjelajahi indahnya sisi dunia yang lain...", lalu aku terbangun dengan sepasang sayap indah nan kokoh.
Lalu terbanglah aku dengan sayap baruku, meninggalkan bumi tanah kelahiranku, hingga jauh menembus awan. Bumi tak lagi nampak dihadapan, dan aku tenggelam dalam lautan peri-peri bersayap, berbaur menyerupai wujud mereka. Diantara
NYATA dan
ABSURD wujudku.
Kini jiwaku mulai kelelahan, bahuku mulai renta. Sepasang sayap ini tampaknya telah merentakan diriku sebelum waktunya.
Kupejamkan mata, kukerahkan sisa tenaga dari sayapku untuk terbang turun menuju bumi... Melintasi awan putih yang senantiasa meringankan tubuhku
MERABA GRAVITASI... Aku lelah berdiam di
NEGERI ILUSI yang telah melenakanku sekian lama...
~
Wil Twilite ~
dear wings, I beg you pardon to fly me
...
down to EARTH ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar