Katamu,
mataku adalah telaga jernih
yang hendak kau selami..
Namun kedalamannya
mampu menenggelamkanmu
dalam gelisah yang panjang..
Kadang kubiarkan airnya tenang
untuk kau renangi..
Kadang riaknya pun
mengusik relungmu..
Mengapa tak hendak kau berdiam
di telaga mataku?
Mengapa kau tak meyakinkanku sekali lagi,
seusai kau beranjak petang kemarin,
bahwa kau akan selalu kembali?
~ Wil Twilite ~
Rabu, Agustus 02, 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About
- Wil Twilite
- ~ Silent Valley ~, Indonesia
- Perempuan perajut warna pelangi dan penguntai aksara langit...
wil's blog viewers
#TagS
~ I can't keep CALM ~
~ LEO ~
~ Leo Queen ~
~ Lady Leo ~
Most Read
Sista's Blog-Rolls
-
-
My 20212 tahun yang lalu
-
05.10.195 tahun yang lalu
-
Now, You're My Ghost?9 tahun yang lalu
-
I won't give up, world9 tahun yang lalu
-
Menggenapi Musim10 tahun yang lalu
-
Popcorn10 tahun yang lalu
-
Libur Berkarya11 tahun yang lalu
-
Meet Rick12 tahun yang lalu
-
Late Bloomer13 tahun yang lalu
-
Black Velvet13 tahun yang lalu
-
Selingkuh atau Sahabat13 tahun yang lalu
-
Another Interesting BLOGS
-
Beijing International Book Fair 20195 tahun yang lalu
-
Heidelberg, Mark Twain dan Aku [#HidupdiHeidelberg-1]8 tahun yang lalu
-
e dijahyellow e tengkiyuuu10 tahun yang lalu
-
Surat Suara Tanpa Angka10 tahun yang lalu
-
-
3 komentar:
Gelisah? :)
Mungkin karena dia sedang berada dlm dilema dan untuk saat ini tidak bisa memberi kepastian.
Jiwaku memudar,perlahan membaur dengan pekatnya malam.
Terjebak di alam rindu menanti sebuah salam.
Mendambakan pemandangan yang sama saat mata terbuka dan terpejam.
Kamu.....
Memori menjadi mesin waktu tanpa kendali.
Melemparku ke suatu masa berkali -kali.
Kujadikan logika sebagai tumpuan tuk kembali.
Walau kusadari takkan cukup kuat membuatku bernyali....
melupakanmu.
Ah....malam selalu memiliki akhir.
Tak perlu dikejar, pagi pasti kan hadir.
Aku hanya perlu berhenti berpikir.
..............................................
..............................................
..............................................
Mengapa kamu masih belum menyingkir?
...............................................
...............................................
Posting Komentar