Rabu, Februari 07, 2018

Jembatan

Ketika pulau kita yang saling berseberangan tak memiliki
jembatan untuk dilalui, maka itu tak pernah menjadi masalah pada zaman yang memiliki mesin pemintal waktu.

Burung besi siap mengantar dengan sayapnya. A very short flight that doesn't worth the delay. That's why I always choose the number one flight to your city.

Aku enggan menunggu. Membiarkan waktu melambat perlahan dalam ketiadaan yang hampa. Setiap detik bagai menghitung kebersamaan 'tuk dikekalkan waktu.

Kamu menunggu. Di tempat yang sama. Aku datang kembali. Lagi dan lagi. Meski langkah sempat terhenti dalam keragu-raguan yang mengusik benak. Kemudian kamu kembali bacakan mantra sihir itu. Sekejap saja kelebat bayangmu menguasai sepenuhnya ruang di kepalaku.

~ Wil Twilite ~

Tidak ada komentar: