Ketika hanya malam
yang sanggup mengeja diamku,
selebihnya,
pagi hanya menyimpan semua mimpiku
dalam kebisuan yang lengang...
Sejatinya, pemahaman berproses dalam diam, ketika diri menilai sikap dan reaksi seseorang atas kata-kata maupun tindakanku. Dalam hal ini perlu kesinambungan antara hati dan pikiran.
Dalam diam tersirat keraguan, menimang segala aspek yang merujuk pada satu keputusan. Dan, keputusan mengambang di awang-awang bagai gugusan mega di lembayung senja yang perlahan menutup tirai kelam malam.
Ada kalanya aksaraku menjelma ikrar yang lain, tatkala ku takut ia menyerupa benang-benang ingatan yang tengah kurajut menjadi tautan rindu berjelaga, dalam termenung.
Rindu, yang tak semestinya dihadirkan...
Cukuplah sunyi ini mengintai sejauh pemahaman dalam diam.
~ Wil Twilite ~
Jumat, Maret 18, 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About
- Wil Twilite
- ~ Silent Valley ~, Indonesia
- Perempuan perajut warna pelangi dan penguntai aksara langit...
wil's blog viewers
#TagS
~ I can't keep CALM ~
~ LEO ~
~ Leo Queen ~
~ Lady Leo ~
Most Read
Sista's Blog-Rolls
-
-
My 20212 tahun yang lalu
-
05.10.195 tahun yang lalu
-
Now, You're My Ghost?9 tahun yang lalu
-
I won't give up, world9 tahun yang lalu
-
Menggenapi Musim10 tahun yang lalu
-
Popcorn10 tahun yang lalu
-
Libur Berkarya11 tahun yang lalu
-
Meet Rick12 tahun yang lalu
-
Late Bloomer13 tahun yang lalu
-
Black Velvet13 tahun yang lalu
-
Selingkuh atau Sahabat13 tahun yang lalu
-
Another Interesting BLOGS
-
Beijing International Book Fair 20195 tahun yang lalu
-
Heidelberg, Mark Twain dan Aku [#HidupdiHeidelberg-1]8 tahun yang lalu
-
e dijahyellow e tengkiyuuu10 tahun yang lalu
-
Surat Suara Tanpa Angka10 tahun yang lalu
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar